GAMBARAN KADAR ALBUMIN PADA WANITA MENOPAUSE

Abstract

Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklus haidnya selama minimal 12 bulan. Hal ini disebabkan karena pembentukan hormon esterogen dan progesteron dari ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali. Hormon tersebut mengikat albumin untuk masuk ke sirkulasi darah, jika hormon tersebut mengalami penurunan atau berkurang maka produksi albumin juga berkurang. Hal tersebut dapat menurunkan kadar albumin pada wanita menopause. Secara umum tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk melihat gambaran kadar serum albumin dalam tubuh wanita menopause. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literature dan menggunakan 2 data sekunder dengan cara melakukan penelusuran studi literatur yang melaksanakan penelitian di Desa Pulo Lor RT 07 RW 02 Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dan juga dilaksanakan di Universitas Tufts, Boston, Massachusetts, USA. Penelitian dilakukan selama 14 hari, dimulai dari 10 Mei – 24 Mei 2020, adapun populasi semua pasien yang melakukan pemeriksaan kadar albumin pada referensi pertama berjumlah 395 orang dan pada referensi kedua berjumlah 20 orang. Adapun alat yang digunakan adalah Spektofotometer, regensia yang digunakan adalah Bromcresol Green (BCG) dengan prosedur pemeriksaan metode BCG (Bromcresol Green). Dari pemeriksaan yang dilakukan didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 70% wanita menopause mengalami pengurangan kadar albumin seiring dengan bertambahnya usia. Berdasarkan dari penelitian literatur yang dilaksanakan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penurunan kadar albumin pada wanita menopause, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak protein seperti telur, ikan gabus dan semacamnya, serta wanita menopause disarankan untuk lebih banyak melakukan olahraga untuk meningkatkan metabolisme tubuhnya.